- MTsN Lingga Laksanakan Asasmen Madrasah 2024
- Nasyid MTsN Lingga Juara II Tingkat Provinsi Kepri
- Nasyid dan Story Telling MTsN Lingga Menuai Prestasi Di Gebyar Ramadhan BQ
- MTsN Lingga Panen Perdana P5 PPRA
- Tertib Berlalu Lintas Hadir Di Penutupan Garam Asin
- Garam Asin MTsN Lingga \"Menuju Generasi Milenial Berakhlak Mulia\"
- MTsN Lingga Ikuti Story Telling Di Gebyar Ramadhan Ponpes. Baitul Qur\'an
- Nasyid MTsN Lingga Tampil Di Babak Final Tingkat Provinsi Kepri
- Garam Asin Ke XI Hari Ke-3 MTsN Lingga Berlangsung Meriah
- MTsN Lingga Ramaikan Panggung Expo Ramadhan 2024
Mencegah Lost Generation Dampak Pandemi
Keterangan Gambar : Kepala Kemenag Lingga H M Nasir,S.Ag,MH
Kondisi pendidikan kita makin lemah. Hal ini akan berdampak pada sektor kehidupan yang lain. SDM merupakan modal utama pembangunan. Sekaligus sebagai pondasi yang kokoh untuk menopang sendi kehidupan bangsa dan negara.
Akibat pandemi, dunia pendidikan kita perlu direvitalisasi. Keterpaduan dan kesepakatan siswa, guru, orang tua dan masyarakat bersifat mutlak. Semuanya memiliki tanggungjawab melalui peran dan fungsi masing-masing. Memang saat ini, kita dapat mengisi kekosongan pembelajaran dengan teknologi informasi. Namun, tidak selamanya harus seperti ini.
Kasi Pendidikan Islam Kemenag Lingga mengatakan peran guru sangat penting. "Kita usahakan untuk mengadakan kegiatan pembinaan ini. Ini adalah upaya ikhtiar untuk memantik semangat guru di tengah pandemi," terang Zamroni,S.Ag,Selasa(31/08).
Penanaman nilai adab adalah sebuah keniscayaan di tengah arus informasi yang sangat bebas. Dalam penanaman nilai adab perlu model. Salah satunya adalah model talaki. Untuk penerapan metode talaki tentu butuh ruangan, waktu, dan tatap muka.
Konsep talaki mewajibkan berhadapan antara guru dengan murid. Sehingga terbangun ikatan emosional antara guru dan murid. Tentu penanaman nilai-nilai akan sangat efektif. Bukan tidak menerima model pembelajaran daring, tapi sepertinya hasil yang kita lihat kurang efektif.
"Kita harus mengembangkan paradigma baru. Pendidikan hati lebih dahulu, baru pendidikan otaknya. Kedepan, kita agendakan rencana aksi pembangunan nilai adab di sekolah. Pastikan hasilnya, anak beradab di rumah dan beradab di sekolah. Kita ingin guru menjadi generator pembangunan nilai adab," tandas Kepala Kemenag Lingga, H Muhammad Nasir,S.Ag,MH.(zaid)