AKHLAQ RASULULLAH, SAW, DAN REVOLUSI MORAL
Hikmah

Diposting oleh Zaid, ST 25 Okt 2020, 08:49:42 WIB Opini
AKHLAQ RASULULLAH, SAW,   DAN REVOLUSI MORAL

Tidak asing bagi umat Islam Indonesia jika setiap momen peringatan hari besar seperti Maulid Nabi saw, di kalangan umat Islam terlihat aura semangat keimanan yang bersifat hablum minallah dan hablumminannas yang tergambar dalam kontek kehidupan social berupa peringatan keagamaan, dan telah menjadi budaya yang sangat signifikan. Sebagai sebuah budaya yang memiliki akar kuat dalam kehidupan social, umat islam selalu memperingati maulud Nabi Muhaamd Saw dengan cara berbeda ( ceramah, solawatan, konser keagamaan dll ) setiap tahunnya. Dalam pandangan umat Islam momentum kelahiran Muhammad saw, merupakan tonggak sejarah mulainya orde revolusi moral dalam system kehidupan manusia, yaitu moral ketuhanan dan moral kemanusiaan sekaligus.

Sejak kelahiran Muhammad saw, sampai saat ini misi profetik kerasulan terus berkembang dan mengalami wujud nyata dalam kehidupan masyarakat. Misi utamanya adalah revolusi teologi yang selanjutnya merombak tatanan moral jahiliyah dengan akhlaq karimah. Sejak zaman jahiliyah sampai dunia modern saat ini tatanan akhlaq yang menjadi misi utama beliau tidak pernah kering dipelajari dan ditransformasi. Ia bagaikan samudra yang tak bertepi yang tergambar dalam perilaku dan tindakan kehidupan. Benar apa yang dikatakan beliau dalam sebuah sabda-Nya : Yang artinya ; “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Bukhari)

Begitu agung dan muliyanya akhlaq Rasulullah saw, sampai saat ini sejarah kehiupan-Nya tetap dikenang dan dipuja oleh banyak kawan maupun lawan. Seorang orientalis sekalupun Michael H.Hart ( 1978 ) umpamanya, menempatkan Muhammad saw sebagai urutan pertama yang berpengaruh di dunia. Napolion Boneparte juga pernah mengatakan ; “ saya menyembah tuhan tetapi juga memuji Muhammad saw”. Begitu orang non muslim memuji Muhammad SAW, apalagi orang muslim yang benar-benar beriman kepada-Nya.

 

Ketika dunia modern terus berkembang pesat dengan prestasi tehnologi sebagai kebanggaan, tatanan akhlaq mulai menipis dan buram. Manusia seperti kehilangan tuntunan dan toladan kehidupan , sehingga hidup terasa hampa dan kering. Kehidupan terasa sesak , bukan karena banyaknya jumlah penduduk dunia , tetapi sesak karena pola tingkah sayyiah, fahsya wal munkar merajalela dan seakan-akan telah menjadi hiyasan kehidupan. Maka ketika itu tidak ada jalan lain yang dapat menyelamatkan kehampaan moral kecuali contoh toladan dalam akhlaq Muhammad saw.

Rasulullah saw lahir dengan misi suci ideal membangun moralitas dengan akhlaq muliya. Akhlaq merupakan instrumen yang berfungsi sebagai pedoman perilaku yang di contohkan beliau dalam hubungan horizontal sesama manusia dan hubungan pertikal kepada Allah swt. Akhlaq bukan perilaku yang di teorikan tetapi perilaku yang dipraktekan. Perilaku akhlaq itulah yang menjadi simpul ketaatan dan keimanan yang dapat memperbaiki dan mengubah moralitas masyarakat. Sebagai sebuah revolusi moral , contoh dan toladan akhlaq Rasulullah saw, harus ditempatkan sebagai tindakan nyata dalam pergaulan global yang sarat dengan tantangan. Pergaulan dunia global dengan berbagai tantangan yang begitu dahsyat, harus dihadapi dengan keinginan yang kuat untuk mencontoh atau mentoladani tata kehidupan Rasulullah saw, baik dalam kontek kehidupan peribadi maupun dalam kontek kehidupan bernegra dan berkeluarga. Ketoladanan akhlaq Rasulullah saw, sangat kita butuhkan kapanpun dan dimanapun. Dengan akhlaq muliya, kita ingin bangkit dan membangkitkan kesadaran normative umat ini untuk membebaskan manusia dari penjajahan a-moral yang membelenggu kehidupan.

Momen peringatan Maulid Nabi saw, merupakan momen revolusi akhlaq menuju kehidupan yang di citakan oleh setiap insan. Dan untuk merespon hal itu , umat Islam harus kembali merevitalisasi misi suci kelahiran Muhammad saw, dan kita jadikan sebagai elan profetik suci yang harus di bumikan. Sehingga ketoladanan beliau saw, dapat berfungsi kembali sebagai pembawa dan pendorong perubahan tumbuhnya akhlaq muliya dalam kehidupan. Disilan kita harus menyadari dan melihatkan kembali visi transformatifnya di hadapan problematika masyarakat modern yang semakin meng-global.

 

Akhlaq Muhammad saw adalah nilai-nilai luhur, muliya dan kesejatian. Beliau mencontohkannya untuk manusia, agar manusia menjadi manusia sesunggnya ( Insan Kamil ). Maka dengan lajunya peradaban dan nilai-nilai de-humanisasi dan de-moralisasi , akibat lajunya perkembangan tehnologi komunikasi, maka harus segera di ejawantahkan dalam prangkat dan pranata yang lebih kongkrit guna merealisasikan perubahan moral yang lebih baik, agar umat ini segera menuju tatanan ideal, untuk menjadikan akhlaq sebagai cita-cita dan kebutuhan mendesak kemanusiaan saat ini.

Untuk itu umat islam harus berbenah diri, melakukan evaluasi kedalam, melepaskan diri dari jeratan yang membelenggu dan menipu untuk menjadi sosok muslim yang sejati. Sudah saatnya kita harus menjadikan akhlaq sebagai kepribadian, sebagai sikap dan perilaku dalam masyarakat. Dengan akhlaq kita akan menghargai kemanusiaan, akan termotivasi untuk berbuat kebaikan sehingga kita menjadi hamba yang dapat menunjukan hubungan ritual yang baik kepada Allah swt, berlanjut dengan perilaku actual yang muliya terhadap sesama manusia. Dengan kata lain bahwa hablumminallah memacu dirinya untuk membuktikannya di tengah-tengah pergaulan hablumminannas. bahwa Ia adalah manusia yang terbaik , karena ; Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).

Akhirnya kita tentu berharap , momentum peringatan maulid nabi Muhammad saw, tahun ini dapat di jadikan sebagai lompatan perubahan bagi moralitas bangsa dengan menteladani alkhaq Rasulullah saw. Mudah-mudahan Allah swt, selamatkan bangsa kita dari perpecahan dan pertikaian, dihindarkan dari perseteruan yang saling merendahkan, agar kita bisa bangkit ditengah pandemic Covid-19 yang masih melanda negeri ini, dengan mejunjung tinggi akhlaq muliya menuju bangsa yang berkarakter dan bermoral tinggi . Amin.[]