Umat Buddha Lingga dan Staf Penyelenggara Bimas Buddha Kankemenag Kab. Lingga Mengikuti Kegiatan Pabbajja Samanera

Lingga - Bulan Desember ini umat Buddha Lingga mendapat kesempatan emas untuk mengikuti kegiatan Pabbajja Samanera. Tiga (3) orang perwakilan dari umat Buddha Kabupaten Lingga berangkat menuju Vihara Guna Vijaya di Tanjung Pinang. Keberangkatannya guna mengikuti kegiatan berlatih diri meninggalkan hidup keduniawian dengan menjadi samanera yaitu istilah biarawan Buddhis. Mereka akan  menjalankan 10 aturan kemoralan dan 75 latihan tambahan. Mereka juga disebut sebagai calon Bhikkhu (dalam istilah bahasa Pali) atau Bhiksu (dalam istilah bahasa Sansekerta).  

Tiga (3) orang perwakilan umat Buddha dari Lingga tersebut adalah umat dari Vihara Boddhi Manggala yaitu Ketua Vihara Boddhi Manggala, Romo Yannedy, Joko Siswanto serta Satya Chandra. Selain sebagai umat yang aktif di Vihara Boddhi Manggala, Chandra juga merupakan Staf Penyelenggara Buddha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lingga.

Kepala Kemenag Kabupaten Lingga, H. Muhammad Nasir, S.Ag., MH. mengapresiasi umat Buddha yang mengikuti kegiatan tersebut. Beliau mengemukakan dengan program Pabbajjja Samanera diharapkan umat dan pegawai yang mengikuti program tersebut dapat mendukung tumbuhnya pribadi  yang sejalan dengan ajaran Buddha.

"Diharapkan bertambah wawasan keagamaannya dan berkontribusi bagi perkembangan agama Buddha khususnya di Kabupaten Lingga. Sekaligus mampu membangun semangat umat Budha yang lain untuk taat beribadah,"harap pria kandidat doktor bidang pendidikan itu, Jumat(9/12), saat apel pagi. 

Program Pabbajja Samanera tersebut diselenggarakan untuk umum oleh Vihara Guna Vijaya. Kegiatan ini merupakan rangkaian dalam rangka Hari Ulang Tahun Vihara Guna Vijaya ke 10 Tahun 2022. Kegiatan ini berlangsung dari 07 - 17 Desember 2022. Kegiatan ini diperuntukkan bagi pria, maka disebut Pabbajja Samanera, sedangkan bagi wanita disebut Latihan Atthasilani.

Selama menjalani latihan pabbajja, para samanera melaksanakan berbagai kegiatan mandiri dan ‘monastik’ atau  berlatih praktik hidup sebagai biarawan Buddhis seperti kegiatan sehari-hari (bangun tidur dimulai dengan kegiatan mandiri, makan, tugas kebersihan yang dilakukan dengan meditasi kesadaran), kegiatan keagamaan (puja bhakti pagi dan sore) serta menerima pembelajaran sesuai kurikulum yang ada seperti pokok-pokok dasar agama Buddha, Riwayat Hidup Buddha Gotama, Meditasi, 31 Alam Kehidupan, Upasaka/Upasikha sila, dan Samanera Sikha dibawah bimbingan  para Bhante (Bhiksu) dan Romo Pandita.

Penyelenggara Buddha Kankemenag Kabupaten Lingga, Maya Purnawi, S.Ag., M.Pd.B sangat mendukung umat yang ingin mengikuti program Pabbajja Samanera dan sejenisnya. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih atas sinergi yang tercipta antara pihak penyelenggara Pabbaja Samanera, vihara dengan pimpinan pada Kantor Kementerian Agama serta para umat Buddha.

"Kita dapat dukungan sehingga umat terfasilitasi dan berkesempatan untuk memperdalam wawasan dan pengalaman sebagai umat Buddha yang mengenal praktik pabbajita. Tentunya harapan agar program yang sangat baik ini dapat secara rutin diselenggarakan sehingga generasi selanjutnya tetap memiliki kesempatan untuk mengikutinya. Sehingga kedepan secara otomatis merupakan salah satu bagian dari pembinaaan bagi umat Buddha,"ungkap Maya Purnawi,S.Ag,M.Pd.B

Pabbajja Samanera adalah tempat berlatih mengendalikan diri, berorganisasi, menjadi bajik, menjadi bijak, menjadi tenang, dan menjadi sadar. Dan sesungguhnya, Pabbajja Samanera adalah bentuk awal dari gotrabhu, yaitu suatu transisi yang ditempuh oleh seorang pejuang kebenaran dengan meninggalkan kehidupan awam (anariya) menuju kehidupan suci (ariya). Semoga dengan pelaksanaan Pabbaja Samanera ini dapat menambah wawasan dan keyakinan umat pada ajaran Buddha dan menjadi kesempatan bagi para umat Buddha untuk berbuat kebajikan dengan mendukung program Pabbaja Samanera. -My.